Selasa, 15 Oktober 2013

Metode dan Proses Penelitian

Metode dan proses sosial pada dasarnya tidak lepas dari teknik untuk mengetahui fakta sosial, dimana Rizer menggambarkan sebagai “kotak hitam”, yang hanya bisa dilihat bentuk dan warna, namun tak bisa dilihat isi dalamnya. Filosofi diatas agaknya tepat mengambarkan penelitian sosial, yang bisa dinilai dari bentuk materi yang nyata tapi tak bisa melihat nilai, norma, peranan, pranata yang berada dalam kandungan kotak ilmu, oleh karena itu sosiolog menawarkan metode dan proses sosial agar kiranya lepas dari pemikiran spekulatif saja. Sejalan dengan itu, pada pembahasan akan diterangkan tentang metode dan proses penelitian A) Metode Pada dasarnya metode, secara umum dibedakan menjadi lima golongan yaitu : 1. Penelitian survai 2. Eksperimen 3. Grouded research 4. Kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif 5. Analisis data kuesioner Semua metode tersebut mewakili beragam penelitian yang ada, sebab kesesuaian cara yang diambil dalam penelitian berjalan lurus dengan pengaruh ilmu, seperti conton pada metode eksperimen lebih cocok digunakan dalam basic ilmu eksak (hitungan nyata) berupa hasil kausal, misalnya “ pada derajat tertentu, air akan mengalami proses pembekuan”, maka pada metode janis ini lebih mudah dilakukan di laboraturium dari pada di lapangan bebas. Sedangkan dalam metode survai hal tersebut tidak berlaku, seorang peneliti haruslah mengambil sempel dari populasi, untuk kesimpulan dari sekumpulan sifat manusia Multi Dimensi ( banyak faktor yang mempengaruhi). Pernyataan diatas adalah gambaran abstrak kelima metode penelitian, yang bisa dibe-bedakan cara serta kegunaanya, adapun penjelasan secara detail adalah sebagai berikut ; 1) Penelitian Survai Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sempel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat data yang pokok, barang tentu unit analisa yang dilakoni dengan mencari sempel yang mewakili dari sekumpulan populasi. 1 Misalnya permasalahan masalah sosial dan anspirasi masarakat dalam pemilihan gubernur di Provinsi Lampung, hal yang menjadi titik pacu kosentrasi peneliti adalah individu yang ada dalam masyarkat lampung, bukan seluruh masarakat Lampung. Penelitian survai digunakan dengan beberapa tujuan, di antaranya adalah sebagai berikut ;  Penjajangan (eksploratif), dalam tahap mencari-cari masalah yang akan diteliti lebih lanjut, maka pada proses ini sifat penelitin masih terbuka  Dekskritif, merupakan pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, misalnya saja tentang perceraian, keadaan gizi, yang dilakukan dengan pengembangan konsep dan menghidupkan fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.  Penjelasan (explanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelasakan hubungan kausal dan pengujian hipotesa  Evaluasi, dari tindakan penelitian survai yang terprogram, dari dua jenis evaluasi yang ada yaitu evaluasi formatif (mencari umpan balik dari penelitian yang ada) dan evaluasi summatif ( dilakukan pada ahir program tentang tujuan penelitian).  Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu dimasa yang akan datang  Penelitian oprasional, memusatkan penelitian pada variable-variable yang berkaitan dengan aspek oprasional suatu program, setelah diketahui hambatan-hambatan, penelitian ini dimaksud untuk meminimalisirnya.  Pengembangan indikator-indikator sosial, yang bisa dilakukan dengan adanya survai-survai berkala sebelumnya, seperti dalam contoh penelitian Biro Pusat Statistik (BPS). 2) Penelitian Eksperimen Penelitian ini sangat sesuai bila diterapkan dalam hipotesis yang berlandaskan pada pengujian kausal antar variable-variable penelitian, oleh sebab itu kerap kali dalam proses penelitian ini diperlukan kelompok pembanding (control Group), hal ini untuk mengurangi ancaman dalam hasil penelitian yang tidak terkontrol. Dicontohkan saja dalam penelitian film ternsmigrasi, yang terdiri dari dua kelompok desa tujuan, dalam hal ini kelompok eksperimen mewawancarai keduanya dengan (pre-test) secara langsung, lalu mempertontonkan film setimulus, maka barang tentu hasil keduanya menjadi perbandingan adakah pengaruh perubahan sikap bertransmigrasi akibat stimulus eksperimen. Dari sejumlah hasil penelitian terkait eksperimen tersebut, disusunalah suatu kesimpulan, tentang transmigrasi. 3) Grounded Research Grounded Research merupakan penelitian sosial yang cenderung menggunakan pendekatan kualitatif, tentu model seperti ini jauh dari pengembangan tokoh sosiolog kuantitatif seperti emile durheim, cooley, veblen, dan lain sebagainya. 2 Grounded Research menggunakan data terbaru yang dijadikan teori di lapangan, demi meminimalisir kesalahan dilapangan. Sumber teori seperti ini berangkat dari penyajian data kuantitatif yang cenderung bertolak pada hipotesa dan teori yang sudah mapan, yang sering kali peneliti utama tidak pernah tinggal di daerah penelitian, maka metode grounded research dengan pendekatatan situasi sosial, dengan memaksa peneliti berkecimpung penuh dalam penelitian awal hingga ahir sangat bisa lebih akurat. 4) Kombinasi Pendekatan Kuatitatif Dan Kualitatif Metode seperti ini adalah campuran penyajian data, baik secara kuantitatif mauapun kualitatif, seperti penjelasan sebelumnya model kuantitatif cenderung menggunakan data kuesioner dangan survai, sedangkan kualitatif memberatkan pada pengamatan. Tentu dalam penggabungan kedua unsur diatas, bisa dilakukan dengan cara memberi kuesioner kepada responden serta mencatatan dalam bentuk slip untuk memperkuat data diluar pertanyaan kuesioner. Penambilan data kuantitatif dan kualitatif terasa lebuh apik, dan singkron bagi keduanya demi memunculkan nuansa hidup dalam laporan penelitian. 5) Analisa data skunder Analisa data skunder adalah bentuk penjelasan secara berkala dari data yang sudah tersedia, hal ini untuk terus melakukan pembenahan dalam laporan. Jenis motene ini cenderung lebih mudah dibandingakn yang lain, sebab dalam cara seperti ini peneliti tak usah bersusah payah melakukan penelitian yang memakan waktu dan biaya banyak, karna data sudah terkumpul. B) Proses Penelitian Dalam rangka membahas proses penelitian, tak semudah mengembalikan telapak tangan, apalagi peneliti baru atau peneliti awal dibutuhkan kepekaan dan minat serta didukung dengan oleh akal sehat (camon sense), demi menampilkan hasil yang baik. Susunan kaidah ilmiah, pada tahap yang sistematis lagi-lagi harus menjadi perhatian khusus oleh seorang peneliti, tindalkan seperti ini untuk hasil kesempurnaan yang tiada hentinya, adapun langkah-langkah yang laazim dilakukan adalah sebagai berikut ;  Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survai  Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan, misalnya pada penelitian oprasional  Pengambilan sempel  Pembuatan koesioner  Pekerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih pewawancara  Pengolahan data  Analisa pelaporan Setep-step langkah tangga diatas harus dilalui secara sistematis, demi menciptakanb karya yang luar biasa dari yang biasa.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar