adalah
pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan
aslinya sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh
usaha-usaha mengurangi perbedaan antar orang atau kelompok. Untuk
mengurangi perbedaan itu, asimilasi
meliputi usaha-usah mempererat kesatuan tindakan, sikap dan perasaan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas antar individu
dalam suatu kelompok atau bisa juga batas-batas antarkelompok, selanjutnya
invidu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama, artinya
menyesuaikan kemauan atau keinginannya dengan kemauan kelompok demikian pula
antar kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Proses
asimilasi itu ditandai oleh pengembangan sikap-sikap yang sama, yang walaupun
terkadang bersifat emosional, bertujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit
untuk mencapai integrasi dalam organisasi dan tindakan. Secara matematis proses
asimilasi dapat ditulis : Aa + Bb = Cc yang berarti bahwa kelompok etnik A dan
B karena faktor-faktor pendorong asimilasi terpenuhi, mengalami peleburan
unsur-unsur kebudayaan kelompok etnik a + b
menghasilkan kebudayaan baru c, yang sebelumnya tidak ada dalam
kebudayaan A maupun B.
Jenis-jenis asimilasi
- Asimilasi budaya : proses mengadopsi nilai, kepercayaan, dogma, ideologi bahasa dan sistem simbol dari suatu kelompok etnik atau beragam kelompok bagi terbentuknya sebuah kandungan nilai, kepercayaan, dogma, ideologi bahasa maupun sistem simbol dari kelompok etnik baru.
- Asimilasi struktural : proses penetrasi kebudayaan dari suatu kelompok etnik ke dalam ke dalam kebudayaan etnik lain melalui kelompok primer seperti keluarga, teman dekat, dan lain-lain
- Asimilasi perkawinan, atau sering disebut asimilasi fisik yang terjadi karena perkawinan antar etnik atau antarras untuk melahirkan etnik atau ras baru
Syarat asimilasi
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga
persyaratan berikut.
- terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
- terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
- Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.
Faktor pendorong
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah
terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut.
- Toleransi antar kelompok yang berbeda kebudayaan
- Kesempatan yang seimbang dalam bidang sosial atau ekonomi
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaan mereka
- Sikap terbuka dari golongan etnik dominan terhadap kelompok etnik minoritas
- Persamaan unsur kebudayaan
- Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
- Adanya musuh yang sama
Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang
terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut.
- Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
- Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
- Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
- Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
- Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang y
- Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa
Contoh sederhana asimilasi :
A adalah orang
indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia berteman baik dengan B yang merupakan
orang Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya Amerika Latin (Tango).
Karena keduanya terus menerus berinteraksi, maka terjadilah percampuran budaya
yang menghasilkan budaya baru. Maksudnya si A akhirnya punya tarian baru yang
merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan tarian Tango, tetapi tarian baru
tersebut tidak sama dengan tarian Bali maupun tarian Tango.
Asimilasi sendiri berfungsi
untuk mengurangi pertentangan
atau perbedaan baik dari individu maupun kelompok yang berbeda
sehingga dapat menyatu menjadi sebuah kebudayaan baru. Dengan adanya asimilasi
juga membawa dampak yang negatif seperti
yang sudah dijelaskan diatas bahwa asimilasi menyebabkan hilangnya kebudayaan
asli dari masyarakat itu sendiri. Dengan hilangnya kebudayaan tersebut, berarti
hilang juga ciri atau identitas dari masyarakat tersebut.
Jadi asimilasi secara umum dapat memberi dampak
positif juga dampak negatif . Oleh karena itu sebaiknya kita dapat menelaah dan
mengambil manfaat yang baik dari asimilasi supaya kehidupan kita menjadi lebih
baik dan tidak ada lagi konflik atau permasalahan mengenai ras, suku, dan
budaya. Karena sejatinya semua itu dapat melebur menjadi sebuah kebudayaan yang diharapkan
lebih baik dengan adanya proses asimilasi.
0 komentar:
Posting Komentar